Ox, kali ini gw mau kasih cara berternak kelinci. Mudah-mudahan bermanfaat.
budidaya kelinci Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang kelinci , penyediaan bibit dan penyediaan pakan.
1. Penyiapan Sarana dan Perlengkapan Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21° C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak- anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas
sapih. Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm.
Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
1.Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda.
2. Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.
3. Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid).
Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan. 2. Pembibitan Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama
pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis
bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan
Rex merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk
tujuan daging maka jenis Belgian, Californian,
Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara. 1. Pemilihan bibit dan calon induk
Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih
jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi
dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk
tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya
potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat
fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat,
mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam,
lincah/aktif bergerak.
2. Perawatan Bibit dan calon induk
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang
baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang
perlu perhatian adalah pemberian pakan yang
cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik
serta mencegah kandang dari gangguan luar.
3. Sistem Pemuliabiakan
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan
mempertahankan sifat yang spesifik maka
pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu: 1. In Breeding (silang dalam), untuk
mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik
misalnya bulu, proporsi daging.
2. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan
keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat
unggul. 3. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai),
untuk mendapat bangsa/jenis baru yang
diharapkan memiliki penampilan yang merupakan
perpaduan 2 keunggulan bibit.
4. Reproduksi dan Perkawinan Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai
dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila
terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas
anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini,
sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah
pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga
terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan
dipisahkan.
5. Proses Kelahiran Setelah perkawinan kelinci akan mengalami
kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada
kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut
kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila
terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi
kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi
kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara
merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang
sering terjadi malam hari dengan kondisi anak
lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah
anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
Carabudidaya.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar