05/02/12
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN REMATIK SECARA ALAMI
di bagian sendi-sendi lain,
gangguan di otot dan
tendon. gejala rematik memang cukup luas.
Rematik terdiri dari 150-an
jenis. Tetapi ada empat
jenis rematik yang paling
sering dijumpai di
masyarakat kita yaitu osteoarthritis yang
disebabkan oleh
pengapuran, rematik luar
sendi yang menyerang
jaringan di luar tulang
rawan, rematik peradangan, dan rematik
yang disebabkan oleh
pengeroposan. Tempat2 Penyakit Rematik “Sekitar 50 persen keluhan
nyeri sendi disebabkan
oleh pengapuran.
Pengapuran berarti
menipisnya jaringan tulang
rawan yang berfungsi sebagai bantalan
persendian,”
Bantalan dalam persendian
yang aus itu menyebabkan
terjadinya gesekan tulang
sehingga menyebabkan nyeri. Pengapuran ini
merupakan proses
degenerasi yang dimulai
pada usia 40 tahun.
Kecepatan proses
degenerasi berbeda pada tiap-tiap orang. Sendi seseorang bisa mulai
bermasalah di usia 40-an.
Namun ada orang yang
sampai usia 70-an sendinya
baik-baik saja. Cepat
lambatnya proses tadi ditentukan oleh beberapa
faktor risiko,”, antara lain :
mutu tulang rawan dan
kelebihan berat badan.
Tulang rawan yang bagus
akan lebih tahan terhadap kondisi aus. Ibarat ban
mobil kalau kualitasnya
bagus maka persendian
tidak mudah aus walau
dipakai lama. Jenis rematik yang paling
banyak diderita penduduk
dunia adalah arthritis
reumatoid (AR) yaitu
rematik radang sendi, gout
(asam urat) yang disebabkan oleh kadar
asam urat yang berlebihan
dalam darah, dan
osteoarthritis (OR), yaitu
pengapuran sendi. enurut
dr.Riardi Pramudiyo, SpPD- KR dari RS.Hasan Sadikin,
Bandung, OR adalah
penyakit sendi yang paling
banyak dijumpai. Penyakit
ini bersifat degenaratif,
yang angka kejadiannya meningkat seiring dengan
bertambahnya usia. Gejala
yang menyertainya antara
lain, nyeri pada persendian
setelah penderita
melakukan aktivitas, atau saat perubahan cuaca dari
panas ke dingin. Seperti
diungkapkan Riadi, faktor
pencetus OR biasanya
karena ada penyakit lain
atau keadaan tertentu. “Belum diketahui apa
penyebab primer, namun
penyebab sekundernya
bisa karena orang
kegemukan, sehingga
beban yang harus disangga oleh lutut terlalu
besar, atau karena
berlebihan memakai lutut,
misalnya pemain bola
profesional,” katanya. Jenis penyakit rematik lain
yang banyak diderita
masyarakat Indonesia
adalah arthritis reumatoid
(AR). Penyakit ini paling
sering menyerang kelompok usia 20-50
tahun. Gejala yang umum
ditemukan adalah sendi
kaku saat bangun tidur
dan penderita sulit
bergerak. Rematik pada orang
berusia produktif
umumnya disebabkan
peradangan. Peradangan
ini bisa karena asam urat
atau sebab-sebab lain. Rematik karena asam urat
ini banyak dijumpai pada
pria berusia 30-an dan 40-
an tahun.
Jenis ini, menurut Dr Harry
Isbagio, terjadi karena kelebihan hasil
metabolisme purin yang
tertimbun di persendian.
Timbunan ini yang
menimbulkan rasa sakit di
persendian. Dokter Harry sering
menemui kesalahpahaman
masyarakat mengenai
asam urat. Pasien sering
datang berkonsultasi
sambil membawa hasil tes asam urat. “Mereka
bertanya mengapa asam
uratnya normal tetapi
dokter mendiagnosis
terkena rematik. Mereka
salah mengerti soal rematik. Tidak semua
rematik disebabkan asam
urat,” jelasnya. Gangguan autoimun
seperti pada penyakit
Lupus termasuk jenis
rematik yang disebabkan
peradangan. Pada
gangguan ini kekebalan tubuh tidak berfungsi
sebagai pembasmi bakteri,
virus atau benda asing
yang memasuki tubuh.
Kekebalan tubuh justru
merusak jaringan tubuh yang sehat, termasuk
jaringan yang ada di
persendian. Begitupun dengan RA
(Rheumatoid Arthritis).
Penyakit itu termasuk
peradangan persendian
yang penyebabnya masih
belum diketahui. Menurut Encyclopedia of Public
Health, telah ada indikasi
bahwa pola-pola genetik
bertanggungjawab
terhadap timbulnya
penyakit ini. RA bisa menyerang orang
pada umur berapa pun,
termasuk balita.
Peradangan penyakit ini
terjadi pada jaringan
synovial yang terdapat dalam persendian. Jaringan
ini berfungsi untuk
menghasilkan cairan
pelumas sendi. Pada pasien
RA, jaringan ini
membengkak dan menunjukkan banyak sel
yang meradang. Mencegah, Pantangan
dan Pengobatan
Rematik Menurut Riadi, obat-obatan
yang sekarang ada di
pasaran belum ada yang
bisa menyembuhkan
penyakit rematik. Obat-
obat itu hanya untuk mengurangi rasa nyeri dan
mencegah kerusakan sendi
lebih lanjut. “Pengobatan
rematik biasanya jangka
panjang,” ujarnya. Jika
rematik yang menyerang pasien sudah sampai tahap
deformitas sendi
(perubahan bentuk sendi)
maka biaya yang
dikeluarkan untuk
pengobatan termasuk mahal, bahkan ada obat
yang harganya mencapai
puluhan juta rupiah sekali
suntik.
Obat yang biasa diberikan
dokter pada pasien penyakit rematik antara
lain golongan analgesik
(penghilang rasa nyeri),
yang bisa menekan
prostaglandin, penyebab
timbulnya peradangan. Obat ini memiliki efek
samping gangguan
lambung. Karena itu,
hadirnya obat rematik
yang lebih spesifik seperti
celecoxib, disambut gembira karena memiliki
efek samping yang kecil
pada lambung dan ginjal.
Golongan obat lain adalah
kortikosteroid, untuk
mengatasi inflamasi (peradangan) dan
menekan sistem kekebalan
tubuh sehingga reaksi
radang pada rematik
berkurang. Bentuk obat ini
bisa berupa krim yang dioles pada kulit atau
suntikan. Sayangnya, obat
ini memiliki efek samping
seperti pembengkakan,
nafsu makan bertambah,
berat badan naik, serta emosi yang labil. Selain dengan obat-obatan,
untuk mengurangi rasa
nyeri juga bisa dilakukan
tanpa obat, misalnya
dengan kompres es.
“Kompres es bisa menurunkan ambang nyeri
dan mengurangi fungsi
enzim,” ujar Riadi.
Kemudian, banyak jenis
sayuran yang bisa
dikonsumsi penderita rematik, misalnya jus
seledri, kubis atau wortel
yang bisa mengurangi
gejala rematik. Beberapa
jenis herbal juga bisa
membantu melawan nyeri rematik, misalnya jahe dan
kunyit, biji seledri, daun
lidah buaya, rosemary,
aroma terapi, atau minyak
juniper yang bisa
menghilangkan bengkak pada sendi. Menjaga berat badan ideal
adalah salah satu langkah
bijaksana untuk
mengurangi nyeri di sendi
lutut. Setiap kelebihan
berat badan membebani sendi lutut serta panggul,
dan menambah rasa nyeri
karena rematik. Selain itu
bobot tubuh berlebih
memperbesar risiko asam
urat. Olahraga ringan seperti
jalan kaki bermanfaat
untuk penderita rematik
karena asam urat. Ini
karena jalan kaki
membakar kalori, memperkuat otot dan
membangun tulang yang
kuat tanpa mengganggu
persendian yang sakit. Untuk melakukan olahraga
sebaiknya meminta
pendapat dokter atau
terapis, supaya mengetahui
gerakan-gerakan yang
terbaik. Disarankan untuk menghindari olahraga
yang terlalu membebani
lutut. “Bulutangkis, voli,
tenis, joging, bela diri
sebaiknya tidak dilakukan.
Apalagi ketika rematik jenis asam urat itu sedang
kumat. Berdiri terlalu lama
akan menimbulkan sakit
yang luar biasa,” katanya. Selain mengobati, kita juga
bisa mencegah datangnya
penyakit ini, seperti tidak
melakukan olahraga
secara berlebihan, menjaga
berat badan tetap stabil, serta menjaga agar asupan
makanan selalu seimbang
sesuai dengan kebutuhan
tubuh, terutama banyak
memakan ikan dari laut
dalam. Jika Anda merasa tidak cukup
mengkonsumsi ikan laut,
mengkonsumsi suplemen
bisa menjadi pilihan,
terutama yang
mengandung omega 3. Dalam omega 3 terdapat
zat yang sangat efektif
untuk memelihara
persendian agar tetap
lentur.
Jangan anggap enteng gejala-gejala rematik yang
timbul. Begitu rasa nyeri
mulai muncul, segeralah
periksakan diri ke dokter
untuk mendeteksi mana
yang sekedar pegal linu biasa atau yang
merupakan gejala rematik.
Sumber: www.ibujempol.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar