04/05/12
MANFAAT ALERGI
Gejala alergi sering d alami beberapa orang, mungkin karena kesalahan makanan, cuaca atau pengaruh lingkungan,gejala alergi
bisa berupa gatal, batuk dan
bahkan penyumbatan saluran
napas. Sebenarnya, alergi
merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk
menghalau zat berbahaya. Para ahli mengatakan bahwa
saat tubuh mengalami alergi,
ada hal lain di dalam tubuh
yang sedang terjadi. Alergi
sebenarnya merupakan
pertahanan tubuh untuk menghalau parasit penyakit.
Alergi berkembang karena
tubuh mersepon adanya
parasit, namun berubah salah
sasaran sehingga zat yang
tidak berbahaya seperti serbuk sari dan debu juga
dapat memicu alergi. "Namun pemicu alergi dari
lingkungan dan makanan
memiliki banyak kesamaan
dengan parasit. Ada
penjelasan mengapa sistem
kekebalan tubuh bisa sampai merespon sesuatu yang
bukan mikroba berbahaya,"
kata Ruslan Medzhitov,
profesor immuno biology di
Yale School of Medicine seperti
dilansir CNN, Kamis (26/4/2012). Dalam sebuah artikel yang
dimuat jurnal Nature,
Medzhitov dan rekannya
menyelidiki apakah ada
penjelasan lain untuk alergi?
Pada kesimpulannya, ia berpendapat bahwa alergi
sebenarnya dimaksudkan
untuk menghilangkan zat
berbahaya dari tubuh. Pada kasus alergi musiman
terhadap pohon atau serbuk
sari, gejala yang umum terjadi
biasanya pilek, mata berair
dan banyak memproduksi
lendir dalam sistem pernapasan. Semua ini
memiliki efek yang sama,
yaitu mencoba mengusir
sesuatu dari tubuh yang tidak
diinginkan. Demikian pula ketika kulit
terasa gatal karena tersentuh
pemicu alergi, keinginan
untuk menggaruk memiliki
efek menghilangkan partikel
yang bersentuhan dengan kulit. Tapi terkadang kondisi
ini berubah menjadi ekstrim,
yaitu rasa gatal yang tak
terkendali dan tak lagi
bermaksud menyingkirkan
zat yang berbahaya bagi kulit. Gejala alergi makanan
termasuk muntah dan diare
juga berupaya mengusir zat
yang tidak diinginkan. Reaksi
yang paling parah dan
mematikan adalah pembengkakan mulut atau
tenggorokan dan bahkan
gangguan pernapasan. Ini
merupakan bentuk ekstrim
dari reaksi alergi yang normal
namun berkembang di luar kendali dan dapat
menyebabkan kematian. "Ada beberapa jenis alergi
yang bermaksud
menjalankan tugas penting
yang bermanfaat bagi tubuh.
Namun jika mekanisme ini
menjadi tidak terkontrol, maka dapat menyebabkan
masalah," kata Medzhitov. Beberapa orang memiliki
reaksi ekstrim sedangkan
orang lainnya tidak. Menurut
Medzhitov, ada komponen
tertentu dari makanan yang
kita makan sehari-hari dan efeknya pada tubuh masih
belum diketahui dengan pasti.
Mungkin ada bahan kimia
tertentu dalam beberapa
makanan yang memiliki efek
berbahaya pada sel-sel tubuh yang sedikit beracun. Produksi lendir pada orang
yang terserang alergi
meningkatkan perlindungan
dari polutan di udara karena
menyebabkan tubuh lebih
sedikit menghirup polutan. Jika polutan bersifat
karsinogenik, orang yang
mengalami alergi akan lebih
terlindungi terhadap
beberapa jenis kanker dari
waktu ke waktu. Tubuh akan bereaksi menghindari
lingkungan berbahaya
sehingga dapat terhindar dari
risiko. Sebuah penelitian tahun 2011
menunjukkan bahwa alergi
dapat mencegah glioma,
bentuk paling umum dari
tumor otak. Namun penelitian
lebih lanjut perlu dilakukan untuk mendukung
kesimpulan ini. "Kami percaya bahwa alergi
berkembang untuk
mengetahui adanya zat
berbahaya di lingkungan.
Setelah terpapar pemicu alergi
pertama kali, sistem kekebalan akan mengingat
pemicu alergi dan paparan
berikutnya akan merangsang
respon yang membantu
meminimalkan efek yang
berpotensi bahaya," kata Medzhitov. Menurut Medzhitov, beberapa
orang memiliki kemampuan
yang lebih baik untuk
mendetoksifikasi zat-zat
dibandingkan orang lain. Dan
orang-orang yang kurang memiliki mekanisme
detoksifikasi ini mengalami
alergi bukan untuk sistem
pertahanan diri.
Sumber: www.Detik.Com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar