Penayangan bulan ini

22/12/11

BATU HIU

Batu Hiu dengan peninggalannya masih bisa disaksikan berupa batu besar berwarna hitam mirip ikan hiu yang sedang berenang jika laut sedang pasang. Tempat yang acapkali diziarahi bagi mereka yang ingin menjadi sinden (penyanyi) beken atau penabuh gamelan kesohor itu berawal dari cerita rakyat Sembah Genter Oder, Sembah Galuh Oder dan Sembah Galunggung Kuning.
Sembah Galunggung Kuning diminta bantuan menangkap ikan untuk lawuh makan mereka bersama lebih dari 60 anggota pasukannya. Namun, sebelum hasil tangkapannya dimasak, Sembah Galuh Oder menanyakan jenis ikan hasil tangkapan Sembah Galunggung Kuning. Namun, ikan dengan kulit keras tanpa sisik berwarna kehitaman itu mendadak berubah menjadi batu tatkala Sembah Galunggung Kuning menjawabnya: "Ikan Hiu". Sejak itu masyarakat menjuluki pantai di daerah itu Pantai Batuhiu.
.............................
Batu Hiu berupa bukit karang yang tergerus oleh ombak dan membentuk seperti moncong ikan hiu. Uniknya di situ banyak tumbuh pohon yang entah apa namanya, akarnya besar spt pohon bakau dan daunnya seperti daun palem. Di pinggir tebing kita dapat memandang pemandangan lepas laut selatan dan ombak besar tepat di bawah kita. Yang suka memancing dapat juga memancing dari atas tebing. Jika sunset pasti suasananya bagus sekali di situ.







[navigasi.net] Pantai - Batuhiu

Untuk mencapai Batu Hiu bisa start dari Pangandaran, menempuh sekitar 15 km menuju arah Barat (ikuti arah Cijulang), atau ambil shortcut dari Banjar langsung menuju selatan, ke kota Parigi. Ada bus Banjar - Parigi, atau Ciamis - Parigi kalau tidak salah. Dari Parigi sudah tidak jauh lagi, sekitar 10 menit perjalanan. Jalannya mulus dan ada 2 pom bensin di sekitar Parigi.
Ada warung2 penjual makanan di Batu Hiu. Sekitar Batu Hiu ada juga perkampungan penduduk dan lokasi pembibitan udang dg jalan tanah menyusuri pantai yg cukup menarik ditempuh dg 4WD..  Hanya tidak tau nembusnya kemana

Untuk penginapan bisa cari sekitar Cijulang, krn tidak jauh dari Green Canyon, atau sekalian di Pangandaran saja krn waktu tempuh hanya sekitar 45 menit.

green canyon Pangandaran

 Tempat wisata Green Canyon terletak di Desa Kertayasa, Ciamis, Jawa Barat, kurang lebih 31 km dari Pangandaran. Nama Green Canyon dikenalkan oleh wisatawan dari Prancis. Warna air sungai yang kehijauan mungkin menjadi alasan tempat ini disebut Green Canyon. Sedangkan nama sebelumnya, Cukang Taneuh berarti jembatan tanah karena adanya jembatan dengan lebar 3 meter dan panjang mencapai 40 meter yang menghubungkan antara Desa Kertayasa dengan Desa Batukaras.



Sungai Cijulang

Yang menjadi tujuannya adalah terowongan menyerupai gua yang berada di bawah jembatan tanah yang dikenal dengan Gua Green Canyon. Untuk mencapai gua tersebut, Anda harus menyusuri sungai Cijulang menggunakan perahu yang disebut sebagai ketinting. Perahu ini hanya mampu ditumpangi oleh 5 penumpang. Harga sewa perahu atau ketinting sebesar Rp 75.000,- per perahu. Waktu yang diperlukan untuk melakukan perjalanan yang dimulai dari dermaga Ciseureuh menuju gua kurang lebih 30 menit.
Di sisi aliran sungai Cijulang Anda dapat menikmati tebing bukit yang ditumbuhi hijaunya pepohonan yang rimbun dan bebatuan yang menghiasinya. Perjalanan tidak akan membosankan karena pemandangan yang indah dan santainya menikmati aliran sungai. Naik ketinting juga dapat menciptakan keunikan tersendiri, khususnya untuk anak-anak yang menyenangi air.
Saat hampir sampai, jalur akan menyempit sehingga perahu harus bergantian untuk memasuki jalur ini. Ada pula pengatur yang memberi arahan untuk para pengemudi perahu agar dapat melaju dengan tertib. Mendekati mulut gua, ketinting tidak dapat lagi untuk mengantarkan Anda dan rombongan karena jalur yang tidak mungkin dilalui.



Gua Green Canyon

Pemandangan yang indah menanti Anda setelah turun dari perahu. Anda dapat menikmati sisi gua yang kokoh dengan melihat stalagtit dan stalagmit yang masih meneteskan air. Air terus menerus dikeluarkan di tebing sehingga daerah ini disebut sebagai daeah hujan abadi. Anda juga dapat berenang dalam gua dengan menggunakan pelampung. Anda akan merasakan air yang terasa dingin dan menyegarkan. Pemandangan semakin cantik ketika menyaksikan air terjun Palatar yang terdapat dalam Gua Green Canyon. Berenang di air yang dingin sambil menikmati tebing-tebing tinggi dan melihat stalagtit dan stalagmit pasti merupakan pengalaman tersendiri yang tidak terlupakan.
Green Canyon atau Cukang Taneuh memang merupakan tempat wisata yang indah di daerah Pangandaran. Tetapi, bila Anda berniat mengunjungi tempat ini sebaiknya berkunjung pada musim kemarau karena pada musim ini, air sungai Cijulang berwarna hijau tosca. Sedangkan pada musim hujan, saat curah hujan tinggi, air sungai akan berwarna coklat. Selain itu pada musim hujan ada kemungkinan air sungai akan pasang atau aliran air sungai yang terlalu deras sehingga tempat ini ditutup untuk umum demi keselamatan pengunjung.

20/12/11



Bumi Nusantara hotel

Jl pamugaran , Pangandaran, Indonesia
bumi-nusantara.com - +62 265 639032

Bumi Nusantara Reviews

 

Bumi Nusantara is avery basic resort/cottage style hotel with an excellent location at the costal road facing Pangandaran's sandy western beach.

I staid here 2 nights as part of an organised tour through Java but wouldn't have chosen the hotel on my own account.

Though the premises in general look very authentic and pleasant with lots of green, a nice seating area at the lobby and traditional straw roofed cottages, the room in itself surely didn't merrit its 3 stars.

The cottages are made almost entirely of bamboo: walls, roof... which are absolutely not sound proof. As a matter of fact, you can hear a person coughing even 10 rooms further down down the corridor and absolutely every conversation inside and out is overheard. Apart from this, the karaoke bar right in front of my room (at the backside) kept the music on high volume till way after midnight. I do not know what was worse, the volume or the poor singing quality of the contestants...

Apart from that, it is a good size room with a large bed. Hygiene is rather minimal: sand on the floor, sheets weren't clean... On the plus side there is AC and mosquito repellent provided.

The bathroom is very basic more of local standards. There is some sort of a shower; more like a barrel size tub with a hand shower which cannot be attached to the wall. Only one room per floor can have warm water at the same time. Eventually we had to shower as follows: person in the first cottage takes a shower and shouts to the person in the next when he/she is ready, so that the next one can have hot water etc... Only possible since we had group members on the same floor.

There is a breakfast area outside with a rather poor collection of stale toast, jam and outdated chocolate sprinkles. Luckily there is fruit and yoghurt provided as well.

The hotel's best feature is its small but scenic pool. The pool's located at the front side and offers a wonderful view on Pangandaran's lovely sandy beach. As the current of the Indian Ocean can be treaturous, it's a safer bet to have a swim or cool down in the pool instead.

All in all, an okay place to crash for the night, but I wouldn't recommend it to spend your entire holidays.


Hotel Besar di Pangandaran

Adem Ayem
Jl. Hanjatan Pantai Timur Pangandaran
Hotel Adem Ayem terletak di Jl. Hanjatan Pantai Timur Pangandaran,sesuai namanya Hotel ini menwarkan suasana rileks dan santai, Anda dan keluarga akan menikmati panorama alam yang indah dengan nyanyian ombak laut Pangandaran yang akan menyapa Anda.
harga mulai
RP. 250.000
permalam
Sofia
Jl.Sumardi Pangandaran
Hotel Sofia di Pangandaran termasuk Hotel yang sederhana tetapi memberikan pasiliats yang baik terhadap tamuitamu yang menginap.Terletak sekitar 200 meter dari pantai, dekat dengan restoran dan perbelanjaan. Kamar hotel yang cukup besar, dengan AC dan toilet bergaya Barat, TV, Kolam Renang,memiliki berbagai tipe kamar,diantara deluxe,executive dan superior.
harga mulai
RP. 450.000
permalam
Century
Jl.Pantai Barat-Bulak Laut-Pangandaran
Panorama indah Pantai Pangandaran memang sudah tidak di ragukan lagi, sebutan Bali ke-2 oleh turis asing sudah melekat dan tidak diragukan lagi,contohnya kawasan Bulak Laut,disana terdapat sebuah Hotel dengan nama Century sebuah Hotel yang termasuk baru di kawasan pangandaran.Hotel Century letaknya langsung menghadap pantai Pangandaran.
harga mulai
RP. 250.000
permalam
Mini 3
Jl. Pantai Barat - Pangandaran
Hotel dengan konsep homestay yaitu rumah yang disewakan untuk umun,dengan fasilitas yang cukup mewah.Lokasinya dekat dengan pantai sekitar 25M menuju pantai pangandaran
harga mulai
RP. 100.000
permalam
Krisna Beach Hotel
Jl.Pantai Barat No. 21 Pangandaran
Krisna Beach Hotel hadir untuk memanjakan para tamu.Fasilitas yang dimiliki oleh Krisna Beach Hotel adalah arena bermain pinggir pantai dan didalam area Hotel itu sendiri, Kolam Renang, Ruang pertemuan yang mampu menampung +/- 50 peserta, Panggung musik, dan masih banyak lagi sarana - sarana yang diperuntukkan guna memanjakan para tamu.
harga mulai
RP. 350.000
permalam
Aquarium
Jl. Pantai Barat No. 87 Pangandaran
Merupakan hotel yang sederhana dan bersih di Pangandaran, cukup dekat dengan toko-toko dan pantai.Ada sebuah kolam renang yang menyenangkan yang berguna jika Anda tidak suka berenang di laut.Secara keseluruhan, ini adalah pilihan yang baik jika Anda mencari Mencari Hotel Di Pangandaran.
harga mulai
RP. 250.000
permalam
Saputra
Jl. Pantai Barat No.45 Pangandaran
Hotel Saputra terletak di Jl. Pantai Barat No.45 Pangandaran, berada di ujung pangandaran sangat mudah di cari.Letaknya yang dekat dengan lokasi berenang,dan tidak jauh dari Taman Wisat Alam merupakan salah satu alternatif jika Anda dan Keluarga berlibur ke Pantai Pangandaran.
harga mulai
RP. 150.000
permalam
Surya Kencana Seaside Hotel
Jln.Pantai Barat Pangandaran
Meraskan sejuknya udara pagi Pantai Barat Pangandaran,minum kopi hangat setelah sarapan pagi, menyaksikan riakan ombak Pantai Barat dengan santai dari Depan teras Kamar Anda.Memang pengalaman yang takan terlupakan jika Anda menginap di Hotel Surya Kencana.
harga mulai
RP. 350.000
permalam
Firman Jaya
Jl. Kalen Buaya - Pangandaran
Letaknya hanya 100M dari pantai pangandaran,suasana yang asri dan nyaman untuk anda berlibur di pantai pangandaran,tarif yang ekonomis sangat cocok buat anda yang berkantong minimalis.
harga mulai
RP. 150.000
permalam
Wisma Mutiara
Jl. Kalen Buaya Pangandaran
Bagi anda yang membutuhkan kenyamanan dan ketenangan ketika berwisata ke Pantai Pangandaran, Wisma Mutiara merupakan pilihan yang tepat.Terletak di Jl. Kalen Buaya Pangandaran Pangandaran, Wisma Mutiara merupakan salah satu tempat menginap yang menjadi tujuan utama wisatawan lokal.
harga mulai
RP. 150.000
permalam

foto in Pangandaran Beach



citumang









Citumang tourist attraction is the special attractions, namely the clear blue rivers that flow splitting forest. Citumang tourist attraction located in the Village District Bojong Ciamis Parigi, is about 15 km from Pangandaran to the west. Or about 4 miles from the highway Pangandaran - Cijulang. The distance of the city entirely Ciamis about 95 km.
Citumang Can be reached by public transport Cijulang majors, followed by up ojeg, and continued to browse the riverside walk, garden and teak forests of the population as far as 50 meters. Once past the entrance, approximately 300 meters you have to take the journey towards the destination point.


Citumang name comes from a legend about a crocodile maimed, Si Tumang. So strong is the belief of the population will kehadirna alligator stump so that until now to leave a name that is strongly attached to the name of the river. Another version of the story Citumang, derived from Cai (shundanish = water) that passengers (passenger cai) is associated with river water that flows underground. Cai said this ride awaits clear  long time turned into Citumang.
When you come across the river lush with trees on each side, continue your journey upstream a bit, because that is where the cool, clear water you can immediately enjoyed. Then us at the destination. The flow of water that flows right down waiting for you to enjoy clear and cool water.
At a certain depth you can enjoy it with a bath and swim. Five hundred yards from the site pamandian upstream, found the natural charm of Citumang streams that enter into the bowels of the earth and out again in the downstream direction. River flows into the cave is named Goa Taringgul which is then given a new name as Sanghyang Tikoro (Batara Throat).
Coupled with the absence of waste in the making Citumang attraction as a tourist attraction that is clean, fresh and beautiful.

Location Of Pangandaran

Pangandaran is a small town and a subdistrict in southern Ciamis regency, West Java, Indonesia. It is located on the southern coast of Java. Pangandaran is a popular tourist destination, having a beach which is considered to be one of the finest in Java and which offers excellent surfing.
A kite-flying festival is held on the beach in July each year. Locals regularly use kites in the evenings to catch bats, which are either eaten or used in Chinese remedies. There is a local belief that wearing any green garment in this area will anger Loro Kidul, the Javanese guardian spirit or goddess of the southern sea, and will bring misfortune.
The Penanjung Pangandaran nature reserve is nearby on a peninsula connected to the mainland by a narrow neck of land. The isthmus wide is around 200 meters and we can see sunrise at East Beach and also sunset at West Beach when the sun is above southern hemisphere. About eighty percent of the nature reserve is secondary rainforest. The flora of the nature reserve includes the Rafflesia.
An undersea earthquake measured at 7.7 on the Richter scale triggered a black wall of tsunami water enfulging people, causing destruction as far inland up to a half kilometre on 17 July 2006. Extensive damage was caused and hundreds were killed including a small number of foreign tourists.

Pangandaran is a large fishing village situated on a narrow isthmus of land with Pangandaran National Park occupying the entire headland.
On either side to the east and to the west of Pangandaran village and the National Park isthmus are two beaches of volcanic black sand. These east and west facing beaches provide Pangandaran with the unusual reputation as being one of the few beach resorts in the world where one can watch a sunrise in the morning and a sunset in the evening.[2]
Pangandaran Beach has become increasingly popular with surfers as there are several beaches and surf breaks within easy travelling distance. There are also surfboard hire facilities and surf schools available at the beach.
Pangandaran is also popular with Indonesian domestic tourists, particularly during the holidays of Ramadan, New Year and long holiday.